“ Rasanya… gue… pengen muntaaaah!!” Teriak Della sambil berlari ke toilet.
Vall yang sedang guling-guling tak sadar kalau lama-kelamaan dia ada di tengah jalan lalu…
“ Kyuuuu!!” Della terjatuh karena tersandung tubuh Vall. Dellapun menimpa tubuh Vall.
“ Woi siapa sih nih udah tau berat kok malah nimpa gua!!” Vall tak sadar kalau yang diatasnya itu Della.
“ Uaapaa lo bilang!!?? Kurus gini lo bilang berat??!” Della marah, dia malah makin sengaja menimpa Vall.
“ Eh… “ Vall baru sadar kalau itu Della.
“ Kamu kenapa Dell?!” Nath mengulurkan tangannya kepada Della. Dellapun dengan bantuan Nath bangun.
“ Gatau nih, dasar gak punya otaak!!” Della menarik tangan Nath dan kabur dari café.
Vall makin menjadi-jadi. Dia langsung ngibrit ke toilet. Sedangkan, Vex tadi sedang bersembunyi karena terlalu malu dengan kelakuan kakaknya itu. “ Veeex, kamu kemana sih!?? Tuh kue kamu udah di-lalet-in!! Cepet bawa ke customer!!” Elsha berteriak dari pintu masuk café. Ia sedang membeli gula di warung sebelah saat kejadian antara Vall dan Della itu. “ Ekh, oke oke!!” Vex berlari mengambil nampannya.
“ Ha? Itu kan… Christopher!!” Ternyata yang memesan kue nya itu Chris. Muka Vex memerah. Dahi Chris terangkat ke atas. Vex lalu menaruh kue itu dan langsung kabur ke dapur.
-15 menit kemudian-
Tampak seorang lelaki, setinggi Vall, duduk di meja yang sama bersama Chris. Vex mengintip dari dapur. Itukan… temannya Della! Hmmm, kalo tidak salah namanya Nathaniel. Tapi bukannya tadi dia bersama Della?
“ Ini… aku ada sesuatu buat kamu…” Nathaniel memberi sebuah mawar kepada Chris.
“ Ah… makaciii!!” Gaya ngomong Chris seperti sok imut.
Vex penasaran, ia pura-pura tak sengaja melihat.
“ Eh… temennya Della?” Tanya Vex kepada Nath.
“ Iya…” Nath menjawab sambil meringis. “ Bukannya tadi sama De…” “ Aku Cuma nganterin Della pulang kok!” Vex terpotong oleh Nath yang kelihatannya sengaja. “ Oh…” Vex kembali ke dapur untuk mencuci piring.
“ Ke taman yuk~” Nath menarik tangan Chris dengan hanya meninggalkan bill.
-Malamnya-
“ Vaaall!! Kamu gak keluar-keluar yah dari tadi siang!!” Elsha menggedor-gedor pintu toilet.
Setelah terus di-ocehi Elsha, Vall keluar. Ternyata di depan toilet tidak hanya ada Ibunya, Elsha, tapi juga … Ayahnya! Akhirnya Kii kembali ke Indonesia.
“ Ternyataaa, anak cowo satu-satunya papa ini bukannya jadi cowo bener-bener, tapiiii malah jadi banci hah!!??” Kii langsung marah-marah kepada Vall. Malam itu berakhir dengan kerjar-kejaran Kii dan Vall yang takut dipukul kemoceng oleh Kii.
-paginya, di sekolah-
“ Kak, lo daftar jadi OSIS kan? Tapi kok poster lo…” Vex bertanya kepada Vall setelah ia melihat poster-poster para calon OSIS yang sibuk berkampanye. “ Hah!? Oh iya!! Gue lupa bikin poster!!” Vall panik. “Lah, kan poster lu udah ada disono, masa lo belom bikin sih?” Vex bingung sambil menunjuk poster-poster para calon OSIS. “ Hah?” Vall berjalan menuju salah satu poster yang dipasang. “ Kok… kok…” Vall bingung melihat posternya sudah terpangpang disana. Tapi kelihatannya ada yang aneh dengan poster itu ya…
Bersambung!!
Kutunggu lanjutannya ya! Lucu banget nih!
BalasHapus