Kagamine Len feat. Kagamine Rin - Cantarella

Minggu, 12 September 2010

Award

Thx banget buat elsha dan ayu yang udah ngasih aku award X3
award nya gak bisa aku bagiin karena: SUDAH TIDAK ADA STOK ORANG BUAT DIBAGIIN LAGI!
jadi, akupun malah membagikan award ini:
 yang ditujukan untuk:
2. Ayu
3. Momo
5. Vex

~sekian & terimakasih, xoxo~

Rabu, 08 September 2010

Café Lollipop 5

Minna, chapter 5 ini spesial~
Anggap saja ini buku Diary Vall, jadi jangan bingung ya kalo kebayakan “Gue” dan kata-kata kasar…

- 18.15
Om Ivan masang perangkat karaoke di rumahnya. Mampus aja, tiap hari gue bisa sakit kepala. Jadi kaya’nya gue perlu nyiapin Headset deh.
- 18.20
Calon OSIS harus bikin poster kampanye. Sayangnya gue gak jago gambar. Tapi gak papa dong, emangnya gue ini masuk sie kreatif apa. Gue mau nyuruh Vex gambarin tapi pasti dia gak mau. Terus minta siapa? Masa gue harus terima diketawain orang-orang gara-gara poster kampanye gue yang super norak.
- 19.00
Akhirnya berhasil dapet FB si Della. Oh yeah!perjuangan gue gak sia-sia (emang gue berjuang apa?).
~Besokkannya~
- 13.45
Gue ngeliat Della pulang sama seorang cowo dari sekolah laen. Siapa sih, kaya’nya mesra banget! Sialan tuh kalo pacarnya… Gue ikutin terus, eh mereka malah gandengan tangan!! Taaaaa**! Della masuk ke sebuah mini market, cowo itu nunggu diluar. Alah, gue labrak aja.
“ Hei bro, lagi ngapain? Sama pacar ya?” Gue pura-pura deket.
“ Gak, sama temen,” Jawab cowo itu
Dari bordiran nama di seragamnya, gue tau namanya adalah Nathaniel.
“ Yuk, Nath!” Tau-tau Della keluar dari mini market dan merangkul si Nathan itu.
Ih, ngaku-ngaku temen, bilang aja pacar! Breng**k! Tapi… kok gue jadi cemburu gini ya? Tapi emang sebenernya gue cinta sama si Della…
- 14.05
Ada kabar kalo alat karaoke-an Om Ivan meledak. Oh bagus deh, gue gak usah buang-buang duit buat beli Headset. Lalu gue sempet ngebayangin rambut Om Ivan jadi Afro!! Pasti kocak jadinya!! Wkwkwk!! Moga-moga aja~
Gue sampe di café. Ada sesuatu yang aneh. Gak tahu apaan tapi ada aura gak enak aja. Haaa!!?? Sejak kapan di café ada fasilitas karaoke? Gue terbengong-bengong ngeliatin Om Ivan nyanyi lagu-lagu Mandarin di dalam café.
Vex berusaha mengusir dia tapi badannya yang kekar dan tampak seperti GAY itu tak bisa dikalahkan. Staff café juga membantu tapi tetep gak bisa. Yaudah, terpaksa gue juga ikut ngusir. Sh*t nih orang berat banget sih.
- 14.10
Tau-tau datang anak cowo ke café kami. Gaya nya cukup cool menurut gue. Sayangnya dia gak berotot, sangat langsing kaya’ model-model cewe di majalah.
“ Dad, keluar dari sini atau aku bakal balik ke rumah Mom!” Kata anak itu.
“ Haaah!!? Jangan! Yasudah, Dad bakal stop deeeh~” Jawab Om Ivan.
Thanks God, Om Ivan keluar. Ngomong-ngomong, dia itu anaknya ya? Sejak kapan Om Ivan punya anak? Ih gak percaya. Wajah Vex memerah, mungkin karena kehabisan tenaga untuk mendorong Om Ivan keluar tadi(?). Mada bodo deh, udah tau hati gue lagi amburadul gini. Mending gue ke kamar, nyalain PS, lalu “Tekken” deh~
Bersambung…

Jumat, 03 September 2010

Café Lollipop 4


“ Siapa tuh tadi dell, pacar lo ya?” tanya seorang dari teman Della.
“ Hah? Bukan kok!! Orang Cuma temen!” Jawab Della santai.
“ Ciyeeeee~” Kata teman- teman sekelas.
- Belpun berbunyi –
“ Siapa yang tisak masuk?” Tanya Bu Diana saat pelajaran pertama.
“ Ni… eh, Vex Bu!!” Kata Della yang baru sadar kalau Vex tidak masuk.
- Di rumah Vex –
            Vex berbaring di tempat tidur. Kakinya dimasukkan ke dalam selimut.
“ Duuuuh, sakiiit” Keluh Vex sambil membalikkan badan ke jendela.
            Kaki Vex terkena piring yang pecah. Piring itu pecah akibat ulah Chinatsu, sang pelayan baru. Saat itu tak sengaja Chinatsu menyenggol piring yang baru saja dicuci sehingga Vex yang saat itu sedang mencuci piringpun terkena imbasnya. Seperti biasa, Vall malah bersenang hati karena musibah yang diderita adiknya itu.
            Vex berusaha bangun dari tempat tidur. Sambil menyeret kaki kirinya yang diperban itu, Vex berjalan menuju komputer yang ada di pojokkan kamar. Dia menyalakan komputer, memasang kabel internet, dan membuka Software Chat-nya. Ternyata si WhiteVampire itu online.
WhiteVampire: TONG! ß(panggilan semacam BUZZ atau PING)
shooting_star: =-= sakit…
WhiteVampire: nap?
shooting_star: HUWEEEEEE, KAKI KU KEJATUHAN PIRING!! :’(
WhiteVampire: hah!? waah, yang tabah ya star!!
shooting_star: thanks ya vam XDD
WhiteVampire: ada kbr baik, besok aku pindah ke seberang rumahmu!!
shooting_star: hoe? boong!!
WhiteVampire is offline, you can send message to him by mail.
            Seketika WhiteVampire off. Vex bingung apa maksudnya. Yang dia tahu, seberang rumah Vex kan Rumahnya Om Ivan, Duda najong yang suka karaoke-an. Vex sendiri jarang lihat Om Ivan karena dia selalu pulang subuh gara-gara karaoke-an dari jam 7 pagi sampai jam 4 subuh (?).
            Vex mematikan komputer, kembali berbaring di ranjang sambil membaja majalah. Tiba-tiba terdengar suara pagar yang terbuka. Vex spontan langsung duduk dan melihat di jendela. Ternyata itu Vall. Tumben banget, biasanya kan Vall selalu pulang telat gara-gara main dulu sama teman-temannya di sekolah. Vex buru-buru turun ke lantai 1 walau kakinya sakit.
            Wah jarang- jarang nih muka Vall terlihat sangat bahagia.
“ Eaaaa, kok mukanya kaya’ orang baru dapet rumah sih kak!” Kata Vex.
“ Apa sieeeh!!?” Teriak Vall sambil melempar tasnya ke sofa.
“ Emangnya kenapa lagi sih?biasanya kan cemberut itu hobi lo ya!” Kata Vex ke Vall.
“ Tau gak, gue daftar jadi OSIS loh! wkwkwk~” Vall dengan santainya membanting dirinya ke sofa.
“ Sumpeh…” Tau- tau…
“ AI SHI WOOMEEEEN DEE LIIN KOOONG!!” Terdengar suara bapak-bapak yang sedang bernyanyi…
            Vex dan Vall segera melihat ke jendela. Oh tidak, mulai sekarang Om Ivan udah gak pergi-pergian karaoke lagi tapi malah masang perangkat karaoke di rumah!!
“ Woi budek! Lo kira ini Negara lo apa teriak-teriak fales gitu!!” Teriak Vall~
Bersambung...