Kagamine Len feat. Kagamine Rin - Cantarella

Senin, 29 November 2010

Café Lollipop 8

“hahahahahaha!” semua orang mengetawai Vall. Vall segera merobek posternya. “Siapa yang masang poster gue sembarangan hah!?”Vall berteriak kepada sekelilingnya. “Gua, emang napa?”terdengar suara seorang cewek dibalik kerumunan para murid. Vall terdiam melihat perempuan itu, Della.
Memangnya Della sudah benar-benar membenci Vall sehingga ia berani memasang poster Vall yang menyatakan kalau Vall akan menjadi OSIS ter-alay? Della lalu pergi dari sana menuju kelasnya, meninggalkan Vall yang sedang bengong.
“huuuuuuu!!”murid-murid menyoraki Vall. “asal lo tau, gue gak alaaaaay!!”Vall berteriak untuk semua murid yang ada di sekolahnya. Vex yang dari tadi sudah pura-pura tak kenal sekarang sudah masuk kelas. “amit-amit, kenapa sih kakak kandung gue bisa kaya’ gitu…”pikir Vex dalam hati.
-pulang sekolah-
Vex melihat Nath kembali, teman Della. Sekarang ia sendiri, tidak bersama Della maupun Chris. Vex yang sedang pulang sekolah, memutuskan pergi ke mini market sebentar untuk membeli minuman. Disana ia bertemu Della. Vex yang iseng bertanya kepada Della, “Dell, lo gak sama pacar lo itu?” “ Pacar? Nath maksud lo? Oh, dia mah cuma temen. Btw kasih tau engko’ lu itu ya, pliss jangan norak!” Della pergi dari situ sambil meminum slurpee-nya. Vex sekarang benar-benar merasa, Vall bisa saja membuat hidupnya juga hancur.
Vex mengorek-ngorek saku di roknya. Ia mengeluarkan uang delapan ribuan.” Sebelas ribu dek…” kata mbak kasirnya.” Sebelas ribu? Kan ini sma…” Vex melihat kembali gelas slurpee-nya. Ternyata itu bukan small, medium.” Duh mbak, saya salah ambil gelas nih mbak. Boleh gak kalo ini saya pindahin ke gelas small dulu mbak?” Tanya Vex panik.” Mana bisa dek!” jawab mbak itu sudah jutek.” Yah tapi saya gak punya duit lagi mbak! Ke rumah aja saya jalan kaki!” Vex menengok ke kanan dan kiri, berharap ada yang bersedia meminjaminya uang sebesar tiga ribu lagi.
“ Nih…” Chris menjulurkan uang tiga ribu. Dia benar-benar seperti malaikat.” Ah, tengkiu bangeeet!!” Vex segera mengambil uang itu dan memberikannya kepada kasir. Vex dan Chris pun akhirnya keluar bersama-sama dari situ.” Kok lu bisa tau sih gua lagi butuh duit?” Tanya Vex.” Kebetulan lewat, terus liat lu lagi celingak-celinguk sendiri, pasti ada sesuatu deh,” jawab Chris.
“ Christopher!! Ngapain kamu sama cewek ini!? Bukannya kamu udah pacaran ya sama aku!?” masih mending bila yang berkata itu seorang perempuan, tapi itu malah Nath. Dia menarik paksa tangan Chris, Chris hanya sempat melambaikan tangannya kepada Vex. Vex dengan tampang cengo membalasnya.
“ Dunia ini emang udah freak!!!” Teriak Vex.
-Di rumah-
“ Kamu gak pulang bareng Vallery, Vexia?” Tanya Kiari.” Engga lah!” Vex membuang gelas slurpee nya, ”Lagian papa gak kerja?” “ Engga, libur dua hari,” Kii mengganti-ganti channel TV.” Enak bangeeet!” Vex menaiki tangga dengan cepat.
-Sore Hari-
“ Damn it!!” Vall berteriak dari kamarnya.” Kak, kenapa sih lo tuh kea nya sial banget, nanti bisa nular ke gue lagi!” Vex membalas teriakkan Vall. Kamar mereka memang bersebelahan.” Bacot lu!” Balas Vall. Vex hanya cengengesan sendiri. Sudah lama ia tidak chatting dengan WhiteVampire…
shooting_star: katanya mau pindah ke deket rumahku, emang kamu dimana sih?
WhiteVampire: coba kamu lihat ke jendela sekarang…
Vex segera membuka gorden jendelanya. Di kamarnya hanya ada satu jendela. Vex melihat, di seberang rumahnya kan rumah Om Ivan yang kecil banget walau berlantai dua. Di balkon rumah Om Ivan seseorang melambai-lambaikan tangannya. Christopher? Tidak salah kan? Vex kembali ke komputernya.
shooting_star: chris??? O.Oa
WhiteVampire: iya ^^
Vex kembali melihat ke jendela. Chris sudah tidak ada disana lagi. Sesudah itu, WhiteVampire menjadi offline. Vex turun ke lantai 1, tempat café ada. Suasana seperti biasa, café ramai dengan para anak-anak muda. Vex keluar dari café. Sore itu berawan, ia menatap ke langit. Vex melihat burung-burung gereja berterbangan di langit.
Di kotak surat Om Ivan, tampak sebuah surat dan bunga mawar. Tak biasanya ada orang mau mengirim surat kesana. Vex mengintip sedikit ke dalam kotak surat itu. Kebetulan lubangnya cukup besar.
Untuk Christopher tersayang,
Dari Dandy Nathaniel Jo
Bersambung…

Selasa, 16 November 2010

Café Lollipop 7

“ Rasanya… gue… pengen muntaaaah!!” Teriak Della sambil berlari ke toilet.

Vall yang sedang guling-guling tak sadar kalau lama-kelamaan dia ada di tengah jalan lalu…

“ Kyuuuu!!” Della terjatuh karena tersandung tubuh Vall. Dellapun menimpa tubuh Vall.

“ Woi siapa sih nih udah tau berat kok malah nimpa gua!!” Vall tak sadar kalau yang diatasnya itu Della.

“ Uaapaa lo bilang!!?? Kurus gini lo bilang berat??!” Della marah, dia malah makin sengaja menimpa Vall.

“ Eh… “ Vall baru sadar kalau itu Della.

“ Kamu kenapa Dell?!” Nath mengulurkan tangannya kepada Della. Dellapun dengan bantuan Nath bangun.

“ Gatau nih, dasar gak punya otaak!!” Della menarik tangan Nath dan kabur dari café.

                Vall makin menjadi-jadi. Dia langsung ngibrit ke toilet. Sedangkan, Vex tadi sedang bersembunyi karena terlalu malu dengan kelakuan kakaknya itu. “ Veeex, kamu kemana sih!??  Tuh kue kamu udah di-lalet-in!! Cepet bawa ke customer!!” Elsha berteriak dari pintu masuk café. Ia sedang membeli gula di warung sebelah saat kejadian antara Vall dan Della itu. “ Ekh, oke oke!!” Vex berlari mengambil nampannya.

“ Ha? Itu kan… Christopher!!” Ternyata yang memesan kue nya itu Chris. Muka Vex memerah. Dahi Chris terangkat ke atas. Vex lalu menaruh kue itu dan langsung kabur ke dapur.

-15 menit kemudian-

                Tampak seorang lelaki, setinggi Vall, duduk di meja yang sama bersama Chris. Vex mengintip dari dapur. Itukan… temannya Della! Hmmm, kalo tidak salah namanya Nathaniel. Tapi bukannya tadi dia bersama Della?

“ Ini… aku ada sesuatu buat kamu…”  Nathaniel memberi sebuah mawar kepada Chris.

“ Ah… makaciii!!” Gaya ngomong Chris seperti sok imut.

Vex penasaran, ia pura-pura tak sengaja melihat.

“ Eh… temennya Della?” Tanya Vex kepada Nath.

“ Iya…” Nath menjawab sambil meringis. “ Bukannya tadi sama De…” “ Aku Cuma nganterin Della pulang kok!” Vex terpotong oleh Nath yang kelihatannya sengaja. “ Oh…” Vex kembali ke dapur untuk mencuci piring.

“ Ke taman yuk~” Nath menarik tangan Chris dengan hanya meninggalkan bill.

-Malamnya-

“ Vaaall!! Kamu gak keluar-keluar yah dari tadi siang!!” Elsha menggedor-gedor pintu toilet.

Setelah terus di-ocehi Elsha, Vall keluar. Ternyata di depan toilet tidak hanya ada Ibunya, Elsha, tapi juga … Ayahnya! Akhirnya Kii kembali ke Indonesia.

“ Ternyataaa, anak cowo satu-satunya papa ini bukannya jadi cowo bener-bener, tapiiii malah jadi banci hah!!??” Kii langsung marah-marah kepada Vall. Malam itu berakhir dengan kerjar-kejaran Kii dan Vall yang takut dipukul kemoceng oleh Kii.

-paginya, di sekolah-

“ Kak, lo daftar jadi OSIS kan? Tapi kok poster lo…” Vex bertanya kepada Vall setelah ia melihat poster-poster para calon OSIS yang sibuk berkampanye. “ Hah!? Oh iya!! Gue lupa bikin poster!!” Vall panik. “Lah, kan poster lu udah ada disono, masa lo belom bikin sih?” Vex bingung sambil menunjuk poster-poster para calon OSIS. “ Hah?” Vall berjalan menuju salah satu poster yang dipasang. “ Kok… kok…” Vall bingung melihat posternya sudah terpangpang disana. Tapi kelihatannya ada yang aneh dengan poster itu ya…

Bersambung!!