Kagamine Len feat. Kagamine Rin - Cantarella

Minggu, 27 Februari 2011

WTH, CURCOL :D

tam tam tam tam tam... *musik: buka semangat baru
---------------------------
akhir2 ini gw tambah GAJE
n hidup gw juga gitu = ="
ternyata yg namanya:
" KALIAN TUH BERUBAH, GAK KEA YANG DULU LAGI"
ada juga di real world gw...
knp sih ada org yg kerjaannya nge-gossip terus?
kita ini SATU KELUARGA, kenapa lo2 pada menjauh sih?
gw pgn waktu 'itu'
biar gak ada kebencian, dendam, dan dengki
ingin berteman satu sama lain
gw gak mihak ke siapa2, cuma utarakan pendapat gw
gw GAK SETUJU ama yg suka 'curhat' itu
n GAK SUKA jg ama yg 'ono'
tp gak usah keterlaluan juga sih
rasanya gw tuh udh kea mau MELEDAK
TERBANG ke kutub!! xD

Sabtu, 12 Februari 2011

Café Lollipop 10


“ Chris itu anak baik, dia gak mungkin nge-drugs lah!” Om Ivan malah salah pengertian. “ Oooo… hehe, sori ya om, nanya aja gitu buat survey,” Kata Della sambil mencubit tangan Vex. Vex membalas dengan hanya senyum-senyum kepada Della.” Stress lu!” bisik Della.
“ Mau ke bawah? Chris pasti senang kalo ada 3 temannya yang datang ke rumahnya sekaligus!” Om Ivan bangkit berdiri. Sejenak Vex dan Della bengong, memikirkan dahulu jawaban mereka. Lalu… “Boleh deh om,” jawab dua cewek itu. Sebenarnya Della juga ingin mengetahui, sedang apa Nath di rumah Chris, begitu juga dengan Vex. Om Ivan membimbing mereka, melewati tangga dari atap ke gudang, lalu turun lagi ke lantai 2. Om Ivan sempat celingak-celinguk untuk memeriksa apakah Chris ada di lantai 2 atau di lantai 1, tapi Chris tidak ada di lantai 2. Mereka turun lagi ke lantai 1, terdengar suara TV dari ruang tamu.
Kepala seorang cowok terlihat dari balik sofa, sedang menonton TV.
“ Chris?” Tanya Om Ivan mendekati sofa.
“ He?” Cowok itu memalingkan kepalanya ke belakang.
“ Loh, mana Nath?” Tanya Om Ivan, ternyata itu Chris.
“ Baru aja pulang. Tapi kok… ada ‘itu’ dua sih?” muka Chris madesu melihat Vex dan Della ada di samping Om Ivan. Chris menaruh popcornnya di meja lalu berdiri sambil merapikan bawah bajunya yang terlipat ke atas gara-gara habis duduk. “Oh, mereka mau main sama kamu,” Jawab Om Ivan dengan muka yang berbinar-binar, “ Tumben-tumben kan ada cewek temenan sama kamu.” What the hell pikir Della dan Vex, mau main!? Kalo emang udah gak ada Nath, pulang aja kali!!
“ Eeee, Om, kaya’nya kita gak jadi main deh, soalnya udah malem sih, besok kan senen, nanti bisa bangun kesiangan buat sekolah!” Spontan Della berusaha supaya ia bisa cepat-cepat pulang. “ Loh… yaudah deh, kapan-kapan dateng lagi yaaa!!” Om Ivan melambaikan tangan, Della dan Vex sudah buru-buru membuka pintu.
DRUAK…  pintu pun tertutup.
Della dan Vex tidak melangkah maju. Mereka tertahan. Mata mereka tertuju ke bawah. Ada sebuket Bunga Mawar dan Surat berwarna pink dan merah. Vex mengambil surat itu, cover surat itu bertuliskan ‘Happy Valentine’. Tak heran, besok Senin kan hari Valentine. Vex membaca isi surat itu, penuh dengan kalimat khas Valentine.

Buket mawar hanya ungkapan kasih sayang
Coklat hanya ungkapan Valentine
Surat hanyalah ungkapan kata-kata
Lalu bagaimana ku ungkapkan cintaku?
Hanya bisa kupendam dalam hati…
Di hari Valentine ini
Kuharap kau bisa tahu
Bagaimana hatiku ini

Dandy Nath

“oh…my…gosh…” Kata Vex setelah membaca isi surat itu. Della spontan merebut surat itu lalu membacanya. Muka Della langsung kaget, ia langsung merobek-robek surat itu.” Gw buang nih surat,” Della meremas-remas hasil robekannya itu.” Tuh kan Dell… gw bilang apa!” Vex mengambil buket mawar itu.” Pulang yuk, suratnya teserah deh lu mau apain, kalo mawarnya buat gw aja ah, dipasang di kamar kan bagus,” ajak Vex. Della dan Vex lalu pulang ke rumah masing-masing.
Café Lollipop saat Minggu malam biasanya sepi. Anak-anak remaja yang biasanya datang pasti sudah pulang karena besokkannya hari Senin. Tapi Café kali ini jadi sedikit ramai, Elsha menjual coklat hasil buatannya khusus untuk hari Valentine.
“ Loh… kapan bikin coklatnya ma?” Tanya Vex. “Tadi sore…” Jawab Elsha sambil melayani pelanggan yang mayoritas perempuan.
Vex naik ke lantai dua, Vall sedang main PS.” Lu gak bikin coklatnya kan kak?” Tanya Vex mencoba meledek.” Alaaah, kaya lu bisa aja!” pandangan Vall tetap tertuju pada TV. Vex masuk ke kamarnya, tak sabar dengan hari esok.
-Hari Senin, Valentine Day-
Ada tiga sisa coklat hasil penjualan kemarin. Vex dan Vall disuruh untuk membawa masing-masing 1 coklat. Tanpa ditanya, Vex sudah tahu Vall akan memberikannya ke Della .
Suasana sekolah seperti biasa. Tapi ada yang sedikit berbeda di meja beberapa murid, ada coklatnya. Meja Vex seperti biasa juga, bulukkan tanpa coklat. Meja Della sudah ada 4 coklat. Meja Chris ada 1 coklat. Vex mendekati meja itu, kok coklatnya Silverqueen cashew nut ukuran kecil yang biasa dijual di kantin sih? Ngasih coklat silverqueen gara-gara murah sih gak apa-apa, tapi gak usah sampai ngasih yang dijual di kantin kaliiii pikir Vex. Tapi memang tadi kantin ramai, banyak cewek yang membeli coklat itu.
Della datang, muka cewek itu biasa aja melihat ada 4 coklat sudah datang ke mejanya karena memang setiap tahun ia mendapat coklat di hari Valentine.” Vall mau ngasih coklat loh…”bisik Vex ke Della.” Bakal gw buang! Dari pada gw muntah-muntah nanti…” Jawab Della langsung dengan muka jutek. Vex bersama Della mendekati meja Chris lagi, Chrisnya saja belum datang. Vex membalik coklat silverqueen itu.
From Dandy Nathaniel Jo
Bukannya… Nath itu beda sekolah ya?