Keamanan negara-negara di dunia jadi terancam karena Natsu. Para polisi masuk rumah sakit, para tentarapun terpaksa manggantikan tugas para polisi. Perut salah seorang polisi dironsen, dari situ terungkap kalau tikus- tikus yang hidup di perut para polisi telah berkembang biak di perut!
Saat para polisi BAB, keluarlah beberapa anak tikus yang masih kecil. Orang- orang jadi takut terkena virus aneh tersebut. Sementara itu, perut Dija telah selesai dioperasi. Piso- pisonya telah dilelang ke masyarakat umum untuk uang operasi Dija.
Natsu jadi sangat merasa bersalah. Untuk refreshing, Natsu pergi ke taman bunga. Di taman bunga, Natsu tak sengaja melihat Yumi sedang bergandeng tangan dengan Ivan. Natsu kaget, kenapa Yumi bisa bergandeng tangan dengan Ivan. Akhirnya Natsu pulang ke rumah.
Ketika di rumah, tiba-tiba Dija datang ke rumah Natsu. Natsu bersikap sok mengkhawatirkan Dija. Dija juga belum tahu kalau Natsu lah yang menyantetnya. Dija bilang ke Natsu kalau di khawatir dengan kondisi para polisi sekarang. Dija bingung kenapa para polisi bisa terkena kasus yang hamper sama dengannya.
Sementara itu di TV, Arin Suzuki, sang pembawa acara terkenal sedang mewawancarai Ki Joko Bodo perihal kasus para polisi. Menurut Ki Joko Bodo, kalau memang benar itu adalah kasus penyantetan, pasti dukun yang menyantet para polisi adalah dukun yang sangat professional. Ki Joko Bodo saja mengaku tidak bisa melakukan penyantetan sampai korban yang se banyak itu.
Terus gimana ya??? Tunggu di chapter 4…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar